Kuliah Umum Dengan Tema The Use Of Flipped Classroom In Blended Learning Dr. Muhammad Nasir, M.Pd (Insitut Agama Islam Negeri Palangka Raya)

Acara Kuliah Tamu ini akan dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Juni 2024 jam 10.00 WITA secara onine melalui platfoom zoom meetings. Dosen ahli yang mengisi kuliah umum yaitu Dr. Muhammad Nasir, M.Pd dari Insitut Agama Islam Negeri Palangka Raya.

Hasil dari kegiatan kuliah umum bertema The Use of Flipped Classroom in Blended Learning menunjukkan potensi besar untuk diintegrasikan ke dalam mata kuliah Desain Model Pembelajaran IPA, khususnya dalam membekali calon pendidik dengan strategi pembelajaran inovatif yang relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Melalui pemahaman yang mendalam tentang  konsep  flipped  classroom,  mahasiswa  mampu  merancang  pembelajaran  yang memanfaatkan teknologi untuk memberikan materi dasar sebelum sesi tatap muka, sehingga waktu di kelas dapat difokuskan pada diskusi, eksplorasi, dan penerapan konsep IPA secara lebih mendalam. Integrasi flipped classroom dalam pembelajaran IPA memungkinkan mahasiswa untuk mengeksplorasi bagaimana konsep sains dapat diajarkan dengan cara yang interaktif, kolaboratif, dan berbasis pemecahan masalah, sekaligus membangun keterampilan berpikir kritis siswa.

Dalam proses implementasi, mahasiswa didorong untuk merancang model pembelajaran IPA berbasis flipped classroom yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa di berbagai tingkat pendidikan. Hasil kegiatan ini juga melibatkan pengembangan media pembelajaran seperti video, modul daring, dan simulasi interaktif yang menjadi bagian dari pembelajaran mandiri siswa sebelum sesi tatap muka. Mahasiswa diajarkan untuk mengintegrasikan teknologi seperti Learning Management System (LMS) sebagai platform untuk distribusi materi, evaluasi mandiri, dan komunikasi antara guru dan siswa. Selain itu, mereka juga berlatih merancang kegiatan di kelas yang berpusat pada siswa, seperti eksperimen laboratorium berbasis proyek, diskusi kelompok, dan penyelesaian studi kasus IPA yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Hasil lainnya adalah meningkatnya kesadaran mahasiswa terhadap tantangan implementasi flipped classroom, seperti ketersediaan teknologi, kesiapan siswa, dan desain asesmen yang mendukung pembelajaran berbasis konsep. Mahasiswa diajak untuk menganalisis kendala ini dan menawarkan solusi kreatif, seperti menyediakan alternatif materi berbasis cetak bagi siswa dengan keterbatasan akses internet atau memanfaatkan aplikasi sederhana yang ramah pengguna. Dalam konteks pembelajaran IPA, mahasiswa juga mengeksplorasi cara mengintegrasikan pendekatan ini dengan fenomena lokal dan isu lingkungan, sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan relevan.

Melalui integrasi kegiatan ini dalam mata kuliah Desain Model Pembelajaran IPA, mahasiswa tidak hanya memahami teori flipped classroom tetapi juga memperoleh pengalaman langsung dalam merancang dan mensimulasikan penerapannya. Hasil ini diharapkan mampu membekali calon pendidik dengan kompetensi untuk menciptakan pembelajaran IPA yang adaptif, bermakna, dan sesuai dengan tantangan pendidikan di era digital.

 

Share This Story, Choose Your Platform!

Go to Top