- Kuliah Umum dengan Tema Disaster Risk Reduction (DRR), Women, and Sustainable Tourism
Pada kuliah umum yang diselenggarakan dengan tema “Disaster Risk Reduction (DRR), Women, and Sustainable Tourism,” narasumber dosen tamu internasional menyampaikan wawasan mendalam tentang integrasi antara pengurangan risiko bencana, peran perempuan, dan pariwisata berkelanjutan. Dalam sesi tersebut, narasumber menekankan pentingnya pendekatan berbasis gender dalam strategi pengurangan risiko bencana, yang mencakup partisipasi aktif perempuan dalam perencanaan dan implementasi kebijakan. Narasumber menjelaskan bagaimana perempuan, sebagai kelompok yang sering kali terdampak secara disproposional oleh bencana, memiliki pengetahuan dan keterampilan lokal yang krusial dalam mitigasi risiko. Selain itu, dibahas bagaimana pariwisata berkelanjutan dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan ketahanan komunitas dengan mempromosikan praktik yang ramah lingkungan dan memperkuat kapasitas lokal dalam menghadapi bencana. Sesi ini juga menyoroti studi kasus dari berbagai negara yang menunjukkan keberhasilan integrasi ketiga aspek tersebut dalam praktik nyata. Kesimpulannya, kuliah umum ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam DRR dan bagaimana pariwisata berkelanjutan dapat mendukung upaya-upaya tersebut secara holistik.
- Pengabdian Kepada Masyarakat antara Pascasarjana Unram dan Notional University of Singapore (NUS)
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada Desa Sedau, Narmada Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 3 Juli 2024. kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Sedau, Pulau Lombok, fokus utama adalah pada penggunaan tanaman obat sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana gempa bumi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap bencana. Selama program ini, para peserta diperkenalkan pada berbagai jenis tanaman obat yang memiliki manfaat ganda; selain untuk kesehatan, tanaman ini juga berpotensi sebagai bagian dari strategi mitigasi bencana. Para ahli memberikan pelatihan tentang cara menanam, merawat, dan memanfaatkan tanaman obat, serta bagaimana integrasi tanaman tersebut dalam sistem pertanian lokal dapat memperkuat struktur tanah dan mengurangi erosi, yang merupakan faktor penting dalam memitigasi dampak gempa bumi. Selain itu, masyarakat juga diajarkan tentang teknik pengelolaan risiko bencana berbasis tanaman, seperti penanaman vegetasi di area rawan longsor. Salah satu tanaman yang dimanfaatkan ialah pengelolaan sereh wangi menjadi minyak atsiri. Proses pengelolaan melalui destilasi. Gambar dibawah menujukkan proses pengelolaan sereh wangi menjadi minyak atsiri.
A WordPress Commenter says: