Pelatihan pengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal ini dilaksanakan mulai bulan juni – agustus 2023. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring. Kegiatan ini dimulai dengan melaksanakan tes awal selama 30 menit menggunakan lembaran tes yang dibagikan kepada guru-guru guna mengukur kedalaman pemahaman guru-guru terkait bahan ajar berbasis kearifan lokal.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi yang berfokus pada bahan ajar mengenai konsep, karakteristik, jenis-jenis, serta tahapan pengembangan bahan ajar., pelatihan dilanjutkan dengan materi konsep kearifan lokal. Guru-guru diarahkan untuk mencari tahu informasi terkait kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar.
Setelah semua materi tersampaikan, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan peserta kegiatan. Peserta kegiatan antusias dengan pemaparan materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari keaktifan peserta dalam bertanya. Salah satu pertanyaan dari peserta yaitu bagaimana mengaitkan kearifan lokal pada konsep IPA?
Hasil dari kegiatan pelatihan adalah guru menjadi tahu mengenai potensi kearifan lokal Lombok Tengah yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPA Terpadu serta
langkah – langkah dalam merancang dan menyusun Bahan ajar IPA berbasis inkuiri terintegrasi kearifan lokal. Selain itu guru menjadi termotivasi untuk menggali potensi lokal atau kearifan lokal di daerahnya yang dapat dikaitkan dengan pembelajaran IPA di kelas.
Pemberian pelatihan kepada guru bermanfaat dalam menambah wawasan serta pengetahuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran secara mandiri, meningkatkan keterampilan guru dalam memetakan materi yang diintegrasikan dengan kearifan lokal serta memotivasi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang inovatif dan menarik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas (Widyaningrum & Prihastari, 2021).
A WordPress Commenter says: