Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Perencanaan Kepariwisataan (MPK) Pascasarjana Universitas Mataram

Hari/Tanggal: Kamis, 29 Februari 2024
Tempat: Aula Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur

Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Perempuan dalam Pengembangan Usaha Pariwisata”, dengan tujuan untuk mengidentifikasi peran strategis perempuan lokal dalam membangun potensi pariwisata desa berbasis budaya, kerajinan, dan kuliner tradisional.

Acara diawali dengan sambutan hangat dari perangkat desa dan tokoh masyarakat yang mengapresiasi kehadiran mahasiswa MPK Universitas Mataram dalam Focus Group Discussion (FGD), khususnya kaum perempuan, dalam merumuskan strategi penguatan ekonomi desa melalui pariwisata.

Para narasumber yang hadir terdiri dari:

• Tokoh adat dan pemerintah desa, yang menekankan pentingnya pelestarian nilai-nilai lokal dalam pengembangan wisata berbasis komunitas,

• Dosen pengampu mata kuliah pemberdayaan masyarakat, yang memberikan sudut pandang akademik tentang bagaimana perempuan dapat menjadi agen perubahan dalam pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan,

• Pelaku UMKM perempuan di desa Pringgasela, yang membagikan pengalaman nyata dalam mengembangkan kerajinan tenun, produk olahan lokal, dan jasa pariwisata rumahan.

Diskusi berlangsung dengan sangat dinamis, di mana para perempuan desa menyampaikan tantangan yang mereka hadapi seperti keterbatasan akses pemasaran, kurangnya pelatihan digital, dan minimnya pendampingan usaha. Di sisi lain, mereka juga menunjukkan antusiasme tinggi untuk berperan lebih besar dalam ekosistem pariwisata desa.

Kegiatan ini tidak hanya membuka ruang diskusi, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun jejaring antara dunia akademik dan komunitas lokal. Diharapkan, hasil dari Focus Group Discussion (FGD) ini menjadi bahan rekomendasi dan tindak lanjut dalam bentuk pelatihan, pendampingan usaha, hingga pengembangan branding destinasi berbasis perempuan.

Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Focus Group Discussion (FGD) ini menegaskan bahwa perempuan bukan hanya pelengkap, melainkan penggerak utama dalam mewujudkan desa wisata yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.